Tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia kini menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Ini diikuti oleh keputusan FIFA untuk memberikan sanksi 12 bulan kepada ketujuh pemain tersebut.
Pemain-pemain yang dihukum adalah Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel yang bermain untuk JDT.
Empat nama lainnya yaitu Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, dan Imanol Machuca.
Mereka menerima hukuman larangan berpartisipasi dalam sepak bola karena dugaan pemalsuan dokumen kependudukan.
Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) terbukti melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA mengenai isu pemalsuan dokumen.
Akibat pelanggaran tersebut, Komite Disiplin FIFA memberikan denda sebesar 350.000 franc Swiss atau sekitar Rp7,3 miliar kepada FAM.
Sementara tujuh pemain naturalisasi dikenai hukuman denda sebesar 2.000 franc Swiss atau kira-kira Rp42 juta.
FIFA memberikan kesempatan selama 10 hari bagi pihak yang melanggar untuk mengajukan banding setelah mendapat hukuman.
Jika banding tersebut ditolak, para pemain yang terlibat akan menghadapi berbagai kerugian.
Ini diungkapkan oleh Direktur Utama Action Football Asia (M) Sdn Bhd, Effendi Jagan Abdullah.
Effendi menganggap terdapat dua ancaman terbesar yang akan mereka hadapi selain tidak mampu bermain di lapangan hijau.
Dua kelemahan tersebut ialah pemutusan perjanjian oleh klub masing-masing serta menurunnya nilai pasar mereka.
Sebenarnya terdapat berbagai dampak jika mereka tetap diberi sanksi oleh FIFA. Jelas saja nilai mereka akan turun.
Jika hukuman awal berupa larangan bermain selama 12 bulan tetap diberlakukan, kinerja mereka dalam pertandingan juga akan terganggu.
Yang lebih menimbulkan kekhawatiran, kemungkinan besar perjanjian mereka akan diakhiri oleh klub tanpa adanya kompensasi sedikit pun.
“Jika ada, itu sepenuhnya merupakan kebijakan klub,” kata Effendi kepada Sukan Sinar.
Selanjutnya, Effendi berharap putusan banding FAM memberikan kabar baik bagi sepak bola Malaysia.
Saya berharap permohonan ini mendapat jawaban yang baik karena kami tidak ingin karier para pemain tua ini terganggu, demikian pula dengan klub yang mereka perkuat dan tim nasional.
“Mereka tampil baik di klub masing-masing, sehingga skorsing selama 12 bulan terlalu berat dan akan sangat memengaruhi karier mereka,” katanya.
Sementara itu, FAM mengakui terdapat kesalahan teknis dalam proses pengiriman dokumen oleh stafnya.
Namun, mereka tetap bersikeras bahwa tujuh pemain yang terlibat merupakan warga negara Malaysia yang sah.
FAM menyatakan bahwa mereka akan mengajukan banding jika FIFA telah merilis pernyataan resmi.
“FAM masih menantikan keputusan lengkap dari FIFA,” tulis FAM dalam pernyataan resmi di situs webnya.
FAM ingin menyampaikan bahwa saat ini belum ada perkembangan terkini mengenai keputusan penangguhan dari FIFA.
FAM masih menantikan dokumen lengkap keputusan dari FIFA.
Proses banding akan dimulai setelah berkas putusan yang lengkap diterima.
“Karena hal tersebut, FAM tidak akan memberikan pernyataan atau informasi tambahan hingga proses banding selesai sepenuhnya,” katanya.