Menteri ESDM Bahlil: Studi Kelayakan 17 Kilang Sudah Hampir Selesai

the peoples– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan tahap studi kelayakan ataufeasibility study(FS) pembangunan 17 kilang minyak hampir selesai.

“Ada 17 kilang, sekarang FS-nya hampir selesai. Tim kami yang pergi ke beberapa negara di Afrika dan Amerika sudah kembali,” kata Bahlil saat diwawancarai dalam acara Koordinasi Persiapan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (1/10).

Bahlil menyatakan, kilang-kilang tersebut akan berupa kilang modular. Kilang ini merupakan unit kilang minyak berukuran kecil yang dirancang agar dapat dibangun lebih cepat dan dengan biaya investasi yang jauh lebih rendah dibandingkan fasilitas kilang konvensional berukuran besar.

Sebanyak 17 kilang modular akan nantinya didirikan di berbagai lokasi seperti Jawa, Kalimantan, hingga Papua. “Jadi, kilang tersebut bersifat modular dan tersebar dispot-spot,” kata Bahlil.

Tim Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menargetkan 18 wilayah yang menjadi tempat proyek kilang, antara lain Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, serta Fakfak.

Pembangunan 17 kilang minyak ini bertujuan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), dan telah dipertimbangkan sejak 29 Juli. Tujuan utamanya adalah mengurangi ketergantungan terhadap impor, yang pada akhirnya akan mengurangi beban anggaran subsidi energi.

Pernyataan Bahlil berkaitan dengan permintaan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar PT Pertamina (Persero) segera membangun pabrik pengolahan minyak baru saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (30/9). Menurut Purbaya, impor bahan bakar minyak (BBM) menyebabkan pengeluaran yang besar, sehingga nilai subsidi energi terus meningkat setiap tahunnya.

Purbaya juga menyatakan akan ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan proyek-proyek yang diajukan oleh Pertamina. Dengan demikian, diharapkan terjadi saling keterlibatan dari Pertamina dalam memperkuat kemandirian energi nasional.

“Maka, saya bukan hanya sebagai pihak yang menanggung biaya. Saya akan masuk dan melihat apakah mereka menjalankan proyek-proyek yang diajukan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *