the peoples, Sikka– Cerita menginspirasi datang dari Leonardus Frediyanto Moat Lering, yang kini menjabat sebagai General Manager (GM) KSP Kopdit Obor Mas Maumere. Dengan latar belakang keluarga sederhana sebagai anak pengrajin batu bata, pria yang akrab disapa Yanto Lering ini kini berhasil meraih dua gelar magister.
Ia meraih gelar magister terakhir dalam bidang akuntansi (Magister Akuntansi/M.Ak.) setelah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya pada hari Rabu, 1 Oktober 2025. Sebelumnya, pada tahun 2023, ia juga berhasil memperoleh gelar Magister Manajemen (MM) dari universitas yang sama.
Pada kesempatan Wisuda Periode I Tahun Akademik 2024/2025 STIESIA Surabaya, Yanto tidak hanya memperoleh gelar magisternya yang kedua, tetapi juga ditunjuk sebagai perwakilan lulusan untuk memberikan pidato.
Perjalanan Pendidikan yang Panjang
Yanto Lering memulai pidatonya dengan mengutip perkataan bijak: Disce ad Vitam, non ad potentiam, yang berarti: Belajarlah untuk hidup, bukan untuk kekuasaan.
Ungkapan tersebut terasa seperti ringkasan dari perjalanan hidupnya yang penuh tantangan dan penuh semangat pantang menyerah. Di depan para hadirin, Yanto Lering menceritakan bahwa ia lahir dari keluarga biasa dengan enam saudara kandung.
Orang tua saya bekerja sebagai pembuat batu bata. Mereka selalu berharap agar kami enam bersaudara dapat memperoleh pendidikan hingga perguruan tinggi,” ujar Yanto Lering.
Akibatnya, lima dari enam bersaudara tersebut berhasil menempuh pendidikan tinggi. Sementara satu adiknya harus meninggalkan sekolah untuk membantu biaya kuliah saudara-saudaranya.
“Satu adik saya hanya lulus SMP, ikut membantu orang tua agar kami bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, ada yang mengambil D2, D3, dan S1. Saya sendiri hanya mampu menyelesaikan pendidikan sampai D3 kemudian mencari pekerjaan,” katanya.
Setelah bekerja selama 23 tahun, Yanto memilih untuk melanjutkan studi sambil tetap menjalani pekerjaannya. Pada tahun 2015, saat menjabat sebagai General Manager KSP Kopdit Obor Mas, ia mengakui semakin menyadari bahwa pendidikan sangat penting dalam meningkatkan wawasan dan kemampuan kepemimpinan.
“Saya sebagai seorang pemimpin, General Manager Koperasi Simpan Pinjam, yang dipercaya oleh pengurus pada masa itu untuk mengelola anggota sebanyak 62.177 orang, serta staf sebanyak 221 orang,” katanya.
Yanto kemudian melanjutkan studi sarjana, setelah itu memperoleh gelar magister manajemen pada tahun 2023 di STIESIA Surabaya. Tidak berhenti sampai di sana, ia kembali melanjutkan pendidikan magister akuntansi dan berhasil diwisuda dalam periode ini.
Kini, di bawah pimpinan Yanto Lering, KSP Kopdit Obor Mas menunjukkan kemajuan yang mencolok. Saat ini, koperasi ini memiliki aset sebesar Rp1,5 triliun, dengan jumlah anggota sebanyak 163.521 orang, serta 522 karyawan yang berada di 32 kantor cabang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Alasan Terus Belajar
Semangat Yanto Lering dalam terus belajar berasal dari kesadaran pribadinya bahwa seorang pemimpin harus menggabungkan antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Dengan bekal tersebut, ia berharap mampu membawa KSP Kopdit Obor Mas menjadi koperasi yang sehat, unggul, aman, serta mampu bersaing di era digital.
Tujuan utama dari belajar adalah untuk menjalani kehidupan yang penuh makna, bukan hanya berusaha meraih kekuasaan, jabatan, status, atau ambisi pribadi. Tujuan belajar yang tinggi akan menghasilkan individu yang utuh, bukan hanya sukses secara teknis,” ujar Yanto.
Ia menekankan bahwa ilmu merupakan alat untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik, bukan sebagai alat untuk menguasai atau mengalahkan orang lain; menjadi manusia yang lebih baik, bukan sekadar lebih unggul dari orang lain.
Merujuk pada Socrates dan Seneca, Yanto menyatakan bahwa belajar bukanlah untuk menjadi seorang pemimpin, melainkan untuk mengenali diri sendiri dan menemukan ketenangan di dalam jiwa.
“Kita belajar agar bisa hidup. Ketika kita belajar untuk hidup, ilmu akan menjadi terang. Namun jika kita belajar demi kekuasaan, ilmu dapat berubah menjadi senjata,” katanya.
Ia juga mengajak seluruh orang untuk terus belajar sepanjang masa dalam kehidupan. Baginya, usia bukanlah penghalang. Namun, kemauan, tekad, dan semangat yang menyala-nyala adalah kunci menuju keberhasilan.
“Hadirlah sebagai cahaya yang menyinari bumi, menjadi berkah bagi banyak orang. Maka ilmumu akan bertahan selamanya. Boleh lelah, tetapi jangan pernah menyerah,” tegasnya.
Pengukuhan Bersama Lima Orang Staf Lainnya
Selain Yanto Lering, lima anggota staf KSP Kopdit Obor Mas juga diwisuda pada kesempatan itu. Mereka adalah Amandus Helianto Nasa, MM (Manager KCU Flores Timur), Editha Eltariana, M.Ak. (Manager KCU Sikka), Paulus Albertus Adur, MM (Manager Kanca Habi Bola), Maria Stevenie Rosmini, M.Ak. (Bendahara KCU Flores Timur), dan Paulina Lawi, M.Ak. (Bendahara KCU Ende).
Menutup pidatonya, Yanto Lering juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pengurus koperasi, khususnya Ketua KSP Kopdit Obor Mas Markus Menando, yang memberikan dukungan penuh agar para manajer cabang dapat melanjutkan studi mereka.
“Terima kasih banyak kepada pengurus KSP Kopdit Obor Mas yang telah memberikan izin kepada kami untuk bisa kuliah sambil bekerja, tanpa mengurangi penghasilan kami, serta memiliki komitmen agar seluruh 32 manajer cabang wajib menempuh pendidikan S2,” katanya.
Ia menambahkan, terdapat sembilan karyawan KSP Kopdit Obor Mas lainnya yang akan diwisuda pada Februari 2026. “Tahun ini kami mengirim lagi 10 orang untuk menempuh studi S2 Akuntansi di STIESIA,” tutupnya.