Jakarta, IDN Times –Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dilanda gempa bumi dengan kekuatan 6,5 skala Richter pada hari Rabu (1/10/2025) malam sekitar pukul 23.49 WIB.
Episentrum gempa berada di 50 kilometer (km) sebelah tenggara Kabupaten Sumenep pada kedalaman 11 km. Meskipun demikian, gempa tersebut tidak memiliki risiko tsunami.
Sebagai tindakan awal, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada di wilayah dekat pusat gempa.
1. Gempa bumi yang lemah hingga sedang terjadi di beberapa kabupaten
Gempa kecil hingga sedang yang berlangsung selama 3-5 detik terasa di beberapa kabupaten/kota wilayah Provinsi Bali, yaitu Gianyar, Buleleng, Tabanan, Denpasar, dan Kuta.
Di Provinsi Jawa Timur, gempa kuat yang berlangsung selama 3 hingga 20 detik terasa di kota/kabupaten Surabaya, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Gresik, Mojokerto, serta Pulau Madura.
2. Empat bangunan di Sumenep mengalami kerusakan
Berdasarkan pengawasan sementara, hingga pukul 01.00 WIB, empat rumah di Kabupaten Sumenep mengalami kerusakan pada dindingnya. Dinding tersebut ambruk dan sisa puing berceceran di tanah.
Hingga kini, belum ada laporan mengenai korban jiwa. BNPB menyatakan akan terus bekerja sama dengan instansi terkait.
3. Ajakan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada
BNPB mengajak masyarakat untuk tetap tenang, tidak takut, dan waspada terhadap kemungkinan gempa berikutnya.
Sebagai bentuk persiapan, masyarakat diimbau mencari lokasi yang aman, menghindari bangunan yang berisiko runtuh, serta mematikan pasokan listrik, gas, dan air.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang belum diverifikasi dan tetap mengikuti perkembangan melalui saluran yang dapat dipercaya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Mendistribusikan Bantuan Setelah Gempa M5,7 di Situbondo–Banyuwangi BNPB: Kondisi Nabire Stabil Setelah Dilanda Gempa 6,6 Skala Richter Menganalisis Penyebab Gempa Nabire dengan Kekuatan M 6,6
