Jakarta, IDN Times – Gempa bumi dengan kekuatan 6,9 skala Richter mengguncang daerah tengah Filipina pada malam Selasa (30/09/2025) waktu setempat.
Gempa terasa sangat hebat dan menyebabkan warga di beberapa daerah berlarian keluar rumah karena takut. Di sisi lain, sejumlah infrastruktur terkena dampak, termasuk sebuah gereja batu yang bernilai sejarah. Berdasarkan laporan dariABC News, gempa berada sekitar 17 kilometer timur laut Bogo, yang terletak di Provinsi Cebu.
1. Berpotensi mengakibatkan gempa lanjutan
Berdasarkan informasi dari Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS), gempa ini terjadi akibat pergerakan sesar lokal yang aktif di daerah tersebut.
PHIVOLCS memprediksi kemungkinan terjadinya gempa lanjutan dan kerusakan tambahan, meskipun lokasi gempa berada pada kedalaman yang cukup dalam dan tidak menimbulkan ancaman tsunami.
Gempa berkekuatan M 6,5 terjadi di Sumenep, terasa hingga Surabaya
2. Bangunan rusak, jumlah korban jiwa warga mencapai puluhan
Salah satu wilayah yang terdampak gempa adalah Kota Daanbantayan. Di kota tersebut, sebuah gereja batu tua dilaporkan mengalami kerusakan. Sampai saat ini, pihak berwenang setempat masih melakukan pencacahan untuk mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi.
Selain kerusakan fisik pada bangunan, gempa juga mengakibatkan pemadaman listrik di beberapa wilayah di Provinsi Cebu, termasuk Daanbantayan. Pemadaman listrik ini memperparah rasa panik warga yang segera keluar dari rumah menuju area terbuka untuk menghindari risiko bangunan roboh.
Bencana ini juga menyebabkan korban jiwa. Berdasarkan laporan Badan Penanganan dan Manajemen Bencana Nasional, sebagaimana dilaporkanBBC,terdapat 26 korban jiwa dan 147 orang lainnya mengalami cedera.
Gempa dengan kekuatan 4,5 skala Richter mengguncang Tanggamus, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan parah.
3. Wanita Filipina berada di wilayah cincin api
Filipina adalah salah satu negara yang memiliki tingkat risiko bencana alam paling besar di dunia karena lokasinya berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) atau wilayah tektonik aktif yang mengelilingi Samudra Pasifik. Wilayah ini terkenal dengan aktivitas gempa bumi dan letusan gunung berapi yang sering terjadi.
Selain ancaman gempa bumi, negara kepulauan ini juga menghadapi sekitar 20 badai dan angin topan tropis setiap tahunnya.