Biznet: Program Kampung Internet Butuh Bandwidth Besar

the peoples, JAKARTA— PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) menilai Program Kampung Internet 2025 yang diperkenalkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebagai langkah positif untuk memperluas jangkauan internet hingga ke wilayah pedalaman.Namun, program tersebut harus diiringi dengan dukungan infrastruktur, perangkat, serta regulasi yang sesuai agar manfaatnya dapat bertahan lama.

Manajer Senior Pemasaran Biznet Adrianto Sulistyo menekankan betapa pentingnya kualitas alat dan kapasitas yang dimiliki.bandwidthyang signifikan dalam pengembangan koneksi. Menurutnya, pengalaman selama wabah menunjukkan bahwa kemampuan jaringan dan alat memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan digital masyarakat.

Ya, itu sebenarnya merupakan program yang sangat bagus. Hanya saja, seperti yang tadi saya katakan, bagi kami, tidak hanya sekadar terhubung. Jadi memang juga perlu didukung denganbandwith“yang besar,” kata Adrianto dalam Konferensi Pers Biznet Perayaan 25 Tahun di Jakarta pada Rabu (1/10/2025).

Adrianto menambahkan, Biznet sejak tahun 2017 telah menyediakan perangkat dengan kapasitas hingga 1Gb, lebih besar dibandingkan rata-rata modem pada masa itu yang hanya mampu mengalirkan 100–150Mb.

Ini terbukti menguntungkan selama wabah, ketika kebutuhan internet meningkat tajam karena semua aktivitas masyarakat dilakukan dari rumah.

Di waktu itu terdapat beberapaprovideryang membesarkanbandwith-tapi ternyata perangkatnya tidak sesuai. Harus mengirim seseorang ke rumah, mengganti perangkat. Yang mana selama masa pandemi semua orang enggan masuk ke dalam rumah,” katanya.

Ia menekankan, pengembangan Kampung Internet sebaiknya diiringi dengan penyediaanbandwidthbesar dan perangkat yang memadai agar dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang.

“Supaya bicara 5-10 tahun ke depan, kita juga sudah tahu, targetnya akan kemana. Jadi jika hanya membuat terhubung tapi kecepatannya hanya 10-20 Mbps, khawatirnya tidak bisa digunakan untuk apa pun,” kata Adrianto.

Di sisi lain, Wakil Presiden Pemasaran Biznet Hutomo Siswanto menekankan perlunya dukungan regulasi dari pemerintah daerah dalam memastikan keberhasilan program ini.

Dan sebenarnya program ini bisa benar-benar membuat para kepala daerah pemerintahan menjadiawarebegitu ya. Dengan adanya program ini, maka para kepala daerah tersebut akanawaredengan permintaan internet di kalangan masyarakat yang semakin meningkat,” ujar Hutomo.

Hutomo berharap program Kampung Internet juga dapat mempermudah proses regulasi bagi penyelenggara layanan internet (ISP) sehingga mereka dapat memperluas cakupan layanan ke daerah-daerah baru.

“Maka bisa juga membantu dalam regulasi, misalnya regulasinya dipermudah agar ISP dapat masuk ke kota-kota atau kabupaten di wilayah-wilayah yang tersebar di Indonesia,” tambahnya.

Sebelumnya, Komdigi menghadiri peresmian Program Kampung Internet 2025 di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada 29 September 2025. Program ini bertujuan membangun 1.194 titik penerima manfaat di lima provinsi dengan tahap awal 307 titik di Sumatra Utara, serta menambah jaringan kabel fiber optik sepanjang 196 kilometer.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, kehadiran Kampung Internet akan menjadi penggerak utama perkembangan desa dalam era digital. Program ini juga merupakan bagian dari tujuan RPJMN 2025–2029, yaitu penetrasi broadband rumah tangga sebesar 50%, jaringan serat optik hingga 90% kecamatan, serta kecepatan internet 100 Mbps pada tahun 2029.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *