Exxon Mobil Corp berencana mengurangi sekitar 2.000 karyawan di seluruh dunia. Tindakan ini merupakan bagian dari reorganisasi besar yang dilakukan perusahaan minyak raksasa asal Texas tersebut untuk mempermudah operasionalnya.
Mengutip dari Reuters, pengurangan karyawan ini setara dengan 3 hingga 4 persen dari jumlah karyawan Exxon di seluruh dunia. Darren Woods, CEO Exxon, menyebut kebijakan ini sebagai langkah jangka panjang untuk meningkatkan efisiensi.
“Perubahan yang kami umumkan hari ini akan memperkuat keunggulan kami dan memperlebar jarak dari pesaing, membantu kami tetap menjadi pemimpin dalam beberapa dekade ke depan,” tulis Woods dalam memo kepada karyawan, Selasa (30/9).
Kira-kira separuh dari keseluruhan pengurangan tenaga kerja akan berlangsung di Eropa. Sementara sisanya akan fokus pada Imperial Oil Ltd., perusahaan anak dari Exxon yang berbasis di Calgary, Kanada, dengan kepemilikan hampir 70 persen. Imperial akan mengurangi sekitar 900 posisi atau sekitar 20 persen dari jumlah karyawan mereka, yang diperkirakan dapat mengurangi biaya operasional hingga C$150 juta (USD 108 juta) setiap tahunnya.
Exxon telah melakukan proses restrukturisasi sejak tahun 2019. Pada masa itu, Woods berupaya mengurangi birokrasi yang muncul setelah penggabungan dengan Mobil yang terjadi dua puluh tahun sebelumnya. Sekarang, perusahaan hanya memiliki tiga divisi utama: produksi, pemurnian, dan energi rendah karbon, yang saling berbagi layanan seperti teknik, TI, serta manajemen proyek.
Dampaknya terasa. Exxon mengklaim telah berhasil mengurangi biaya tahunan hingga USD 13,5 miliar sejak 2019, melebihi total penghematan dari seluruh perusahaan minyak internasional lainnya. Angka ini direncanakan meningkat sebesar 30 persen lagi pada akhir dekade ini.
Di Eropa, Exxon juga melakukan penghematan dengan menutup beberapa kantor kecil.
“Kami berencana mengumpulkan sebagian besar karyawan kantor dan kerja jarak jauh kami di dekat atau di lokasi pabrik kami di wilayah tersebut (misalnya, di Jerman dan Italia) serta bermaksud menutup beberapa kantor kecil,” kata perusahaan.
Perusahaan mulai mengalihkan operasionalnya ke daerah-daerah yang menjadi fokus pertumbuhan, seperti sektor minyak di Guyana, gas alam cair di Pantai Teluk, serta aktivitas perdagangan internasional. Sebagai contoh, Exxon baru-baru ini memindahkan karyawan dari Brussels dan Leatherhead ke kantor pusat baru di London.
Exxon memiliki 61.000 karyawan di seluruh dunia pada akhir tahun 2024, atau hampir 20 persen lebih sedikit dibanding tahun 2019.