the peoples.CO.ID –Warren Buffett terkenal sebagai salah satu investor paling sukses dalam sejarah. Meskipun memiliki kekayaan yang mencapai miliaran dolar AS, gaya hidupnya tetap sederhana.
Filosofi yang konsisten membuatnya menjadi teladan dalam mengelola keuangan. Dilansir dariGoBankingRates, Buffett merumuskan empat prinsip utama dalam mencapai stabilitas keuangan.
1. Pahami Sebelum Bertindak
Buffett menekankan bahwa risiko muncul ketika seseorang tidak memahami tindakan yang diambil. Oleh karena itu, sebelum membuat keputusan keuangan, penting untuk memiliki pemahaman yang memadai.
Semakin mendalam pemahaman terhadap alat atau strategi keuangan, semakin sedikit kesempatan untuk melakukan kesalahan besar.
Banyak orang terjebak dalam investasi yang sedang tren, seperti membeli saham atau kripto hanya karena sedang diminati.
Buffett justru menyarankan agar hanya berinvestasi pada sesuatu yang benar-benar dipahami.
Prinsip ini bisa diterapkan dengan mudah, misalnya dengan mempelajari produk reksa dana sebelum membelinya, atau memahami cara kerja deposito sebelum menanamkan dana di sana.
2. Kehidupan di Bawah Kemampuan
Meskipun dianggap sebagai seorang miliarder, Buffett memilih untuk hidup dengan cara yang hemat. Ia masih tinggal di rumah yang sama sejak tahun 1958 dan sering mengonsumsi makanan yang sederhana.
Filosofi yang jelas adalah: jangan menghabiskan seluruh pendapatan hanya untuk gaya hidup. Dengan menjalani kehidupan di bawah kemampuan, seseorang dapat menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi jangka panjang.
Kebiasaan ini penting bagi semua orang, termasuk bagi para pekerja yang memiliki penghasilan terbatas. Membuat anggaran bulanan, memangkas pengeluaran yang tidak perlu, serta terbiasa menyisihkan minimal 10–20% dari penghasilan merupakan tindakan nyata dalam menerapkan prinsip Buffett.
Hidup sederhana tidak berarti kikir, tetapi lebih menekankan pada kebutuhan daripada keinginan.
3. Bersabar dalam Investasi
Kestabilan keuangan bukanlah sesuatu yang didapat dalam sekejap. Buffett menekankan betapa pentingnya ketekunan dalam memperoleh kekayaan.
Ia lebih memilih berinvestasi jangka panjang dengan nilai yang stabil daripada mencari keuntungan cepat. Dengan konsistensi, hasil yang besar akan muncul seiring berjalannya waktu.
Misalnya, saham Coca-Cola yang ia beli beberapa dekade lalu masih terus memberikan dividen hingga saat ini. Filosofi ini dapat diikuti oleh investor pemula dengan memperhatikan aset yang stabil dan bertahan lama, seperti saham blue-chip atau obligasi pemerintah.
Sebaliknya, lebih baik memilih alat yang menjanjikan dan menunggu perkembangannya.
4. Hindari Utang
Pada kesempatan tertentu, Buffett menyampaikan bahwa nasihat terbaik bagi pemuda adalah menjauhi utang.
Beberapa utang dapat merusak keadaan keuangan serta mengurangi kemandirian ekonomi. Jika sudah memiliki hutang, tindakan yang bijaksana adalah melunasinya secepat mungkin dan menghindari penambahan hutang baru.
Kewajiban pinjaman konsumsi, seperti kartu kredit atau pembayaran cicilan barang mewah, sering kali menghambat pencapaian tujuan keuangan.
Tonton:Prabowo Mengungkap Pencurian Sistematis di Sektor Pertambangan Timah, Rp 22 Triliun Hilang
Buffett terkenal sangat waspada terhadap utang, bahkan dalam dunia bisnis. Bagi individu, cara sederhana adalah membedakan antara utang yang produktif (seperti pinjaman usaha) dengan utang yang konsumtif, lalu fokus pada pembayaran cicilan agar tidak semakin besar.
Empat rumus dasar ini mencerminkan prinsip hidup Buffett: memahami risiko, hidup sederhana, bersabar, serta menghindari utang.
Prinsip ini tidak hanya berlaku untuk orang kaya, tetapi juga dapat diikuti oleh siapa pun yang ingin mencapai stabilitas keuangan.
Dengan menjalankannya secara disiplin, setiap individu mampu membangun dasar keuangan yang kokoh untuk masa depan.